Kip Kuliah Kemdikbud

Prosedur pendaftaran KIP Kuliah 2020

KIP kuliah atau kelas Smart Card Indonesia yaitu bantuan dari pemerintah untuk membantu biaya kuliah mahasiswa untuk lulusan SMA / sederajat dengan potensi akademik yang baik, tetapi ada batas ekonomi. konferensi KIP dimaksudkan untuk memungkinkan Anda tertindas untuk mengambil pendidikan tinggi. Untuk siswa yang berasal dari keluarga miskin dan lulusan SMA / SMK / MA / sederajat di 2018-2020 diundang untuk mendaftar.
Mendaftar untuk KIP dimulai pemutaran dari awal Maret 2020 hingga 31 Maret 2020. Pendaftaran dilakukan secara online di halaman kip-kuliah.kemdikbud.go.id.

Persyaratan Pendaftaran KIP Kuliah

Penerima KIP adalah seorang siswa SMA atau setara yang telah lulus atau akan lulus pada tahun ini atau telah melewatkan dua tahun sebelumnya, dan NISN, NPSN valid dan NIK
Memiliki potensi akademik yang baik tetapi dokumenter terbatas bukti ekonomi yang sah didukung
SMA / SMK / MA atau setara yang telah menghabiskan tahun saat ini dengan potensi akademik yang baik dan Kartu KIP
SMA / SMK / MA atau setara yang telah menghabiskan tahun saat ini dengan potensi akademik yang baik dan memiliki kartu keluarga sejahtera Menghabiskan pemilihan penerimaan mahasiswa baru dan diterima di PTN atau PTS di akreditasi program studi dengan A atau B, dan mungkin dengan pertimbangan tertentu dalam kurikulum dengan akreditasi C.
Catatan: Jika siswa tidak memiliki Smart Card potensi Indonesia atau orang tua / wali siswa belum kartu keluarga sejahtera, dapat diberikan untuk kuliah setelah memenuhi persyaratan ekonomi dirugikan, sesuai ketentuan.

Prosedur Pendaftaran

  • Kunjungi halaman https://kip-kuliah.kemdikbud.go.id/
  • Masukkan NIK NISN, NPSN, dan alamat e-mail yang valid dan aktif
  • Sistem KIP akan memvalidasi konferensi berikutnya. Jika validasi berhasil, kandidat akan menerima nomor lisensi dan kode akses ke alamat email terdaftar Anda
  • Siswa menyelesaikan proses pendaftaran KIP browse dan memilih jalan yang diikuti seleksi (SNMPTN / SBMPTN / SMP / UMPN / Independent)
  • Selesaikan proses pendaftaran potal

Pendaftaran pra-konferensi dibuka sistem KIP, siswa dapat mendaftar terlebih dahulu pada portal atau pilihan sistem informasi nasional (sebagai SNMPTN dan SNMPN). Proses sinkronisasi dengan sistem akan dibuat kemudian oleh host untuk sistem host
Untuk penerima yang menyatakan KIP Conference diterima di perguruan tinggi, untuk verifikasi lebih lanjut oleh Perguruan Tinggi sebelum dianggap sebagai sebuah konferensi masa depan mahasiswa penerima KIP.
KIP Kuliah akan memberikan akses ke pelatihan kejuruan dan sistem perguruan tinggi juga terintegrasi dengan studi bebas dan mandiri di perguruan tinggi.
KIP Kuliah ini akan dibagi menjadi dua kelompok dan KIP, KIP Reading Afirmasi. KIP Subyek Afirmasi termasuk penegasan segar menggunakan program pendidikan tinggi (adik) ke adik Papua, saudara Papua Barat dan adik 3T.

Siswa Miskin Tanpa KIP Bisa Daftar SNMPTN Sekaligus KIP Kuliah

Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) telah dibuka sejak 14 Februari hingga 27 Februari 2020. Namun Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) akan memperpanjang masa pendaftaran SNMPTN hingga akhir Maret 2020. Kebijakan tersebut diambil untuk memfasilitasi calon mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang tidak memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar bisa mendaftar untuk KIP Kuliah. Pendaftaran KIP Kuliah baru akan dibuka pada awal Maret 2020.

Bagi calon mahasiswa yang belum memiliki KIP Pelajar (SMA atau SMK) dan membutuhkan dukungan KIP Kuliah, tetap bisa mendaftar SNMPTN. Mereka bisa memilih untuk mendaftar SNMPTN terlebih dahulu atau mendaftar untuk KIP Kuliah terlebih dahulu.

Calon mahasiswa yang tidak membutuhkan dukungan KIP Kuliah dan ingin mendaftar seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur SNMPTN dapat melakukan pendaftaran hingga 27 Februari 2020, dan harus langsung finalisasi. Bagi calon mahasiswa yang sudah memiliki KIP Pelajar tetap bisa melakukan pendaftaran SNMPTN sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, yakni 14 Februari sampai 27 Februari 2020, namun bisa memilih dua opsi waktu untuk finalisasi.

Ketua Tim Pelaksana Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mohammad Nasih mengatakan, calon mahasiswa tanpa KIP Pelajar bisa mendaftar SNMPTN hingga finalisasi terlebih dahulu, baru mendaftar KIP Kuliah. Atau bisa juga sebaliknya, yakni menunggu hingga Maret untuk mendaftar KIP dahulu, baru finalisasi pendaftaran SNMPTN.

“Silakan saja. Boleh daftar dan finalisasi sekarang. Nanti kalau KIP-nya sudah dapat tinggal ngelaporin. Daftar nanti nunggu KIP keluar juga bisa. Dua-duanya bisa dipilih,” ujar Nasih di Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Ia mengimbau peserta SNMPTN agar tidak perlu khawatir karena akan ada perpanjangan waktu untuk pendaftaran SNMPTN. “Tidak perlu khawatir. Yang belum daftar (SNMPTN) sampai dengan 27 Februari akan kita kasih kesempatan untuk daftar sampai akhir Maret,” tutur Nasih.

Pendaftaran SNMPTN dilakukan melalui laman http://portal.ltmpt.ac.id/ . Pendaftar akan diminta untuk pendaftar mengisi biodata, pilihan perguruan tinggi negeri, dan pilihan program studi, serta mengunggah dokumen prestasi tambahan (jika ada). Langkah terakhir adalah finalisasi. Jika sudah finalisasi, peserta dianggap telah selesai mendaftar, sehingga harus mencetak Kartu Bukti Pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN.

Sambil menunggu sistem pendaftaran KIP Kuliah dibuka, siswa dapat melakukan pendaftaran terlebih dahulu di portal atau sistem seleksi nasional seperti SNMPTN. Proses sinkronisasi dengan sistem seleksi tersebut akan dilakukan kemudian dengan skema host-to-host. Bagi calon penerima KIP Kuliah yang telah dinyatakan diterima di PTN, dapat dilakukan verifikasi lebih lanjut oleh perguruan tinggi sebelum diusulkan sebagai calon mahasiswa penerima KIP Kuliah. Informasi mengenai pendaftaran dan persyaratan KIP Kuliah bisa diakses di laman http://kip-kuliah.kemdikbud.go.id/

Yang Belum Punya KIP, Tetap Daftar SNMPTN Dulu, Finalisasi Setelah Daftar KIP Kuliah

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam menegaskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka kesempatan bagi calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang belum memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk tetap melakukan pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dengan mengajukan permohonan KIP Kuliah.

Pendaftaran KIP Kuliah dibuka pada tanggal 2 hingga 31 Maret 2020 hingga pukul 23.59 WIB melalui laman https://kip-kuliah.kemdikbud.go.id/ menyesuaikan dengan pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang telah diperpanjang.

Semula, pendaftaran akan ditutup pada tanggal 27 Februari 2020 pukul 23.50, tetapi khusus bagi calon mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang membutuhkan KIP Kuliah, disediakan perpanjangan waktu yang menyesuaikan pendaftaran KIP Kuliah, yaitu tanggal 2 hingga 31 Maret 2020.

Bagi calon mahasiswa yang tidak membutuhkan dukungan biaya dari pemerintah dan ingin mendaftar seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur SNMPTN, dapat melakukan pendaftaran hingga tanggal yang ditentukan (27 Februari 2020) dan langsung melakukan finalisasi. Begitu juga bagi calon mahasiswa yang sudah memiliki KIP pada jenjang pendidikan sebelumnya.

Ketua Tim Pelaksana Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mohammad Nasih, menjelaskan, bagi calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang sama sekali belum memiliki KIP tetap dapat melakukan pendaftaran SNMPTN hingga pengisian program studi dan pilihan universitas. Namun, diharapkan tidak melakukan finalisasi terlebih dulu sebelum mendaftar pada laman KIP Kuliah.

“Pendaftaran KIP Kuliah dimulai awal Maret mendatang. Boleh saja sudah mulai mendaftar dan mengisi informasi-informasi yang perlu dicantumkan di pendaftaran SNMPTN, tetapi kami imbau untuk jangan finalisasi terlebih dulu. Jika pendaftaran KIP Kuliah sudah rampung, baru pendaftaran SNMPTN dapat difinalisasi dan cetak kartu,” jelas Nasih.

Proses pendaftaran SNMPT sendiri dapat dilakukan melalui laman http://portal.ltmpt.ac.id/. Pada laman tersebut, pendaftar akan diminta untuk mengisi biodata, pilihan perguruan tinggi negeri, dan pilihan program studi, serta mengunggah dokumen prestasi tambahan (jika ada).

Langkah terakhir adalah finalisasi. Jika sudah finalisasi, pendaftar dianggap telah selesai mendaftar, sehingga harus mencetak Kartu Bukti Pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN.

Untuk yang ingin mendaftar KIP kuliah, calon mahasiswa bisa melakukannya secara mandiri dengan langsung mengakses ke laman http://kip-kuliah.kemdikbud.go.id/. Setelah masuk ke laman tersebut, sistem akan melakukan validasi terkait Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), dan kelayakan mendapatkan KIP Kuliah.

Jika dinyatakan berhasil, calon mahasiswa akan mendapatkan Nomor Pendaftaran dan Kode Akses ke surat elektronik (e-mail) yang telah didaftarkan. Setelah itu, proses pendaftaran KIP kuliah pun selesai.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu*

Terlanjur Finalisasi SNMPTN, Tetap Bisa Daftar KIP Kuliah

Jakarta: Calon mahasiswa yang terlanjur melakukan finalisasi pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) masih bisa mendaftar Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Data siswa akan digabungkan dalam satu data oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

"Enggak usah khawatir, jalan saja (daftar KIP). KIP Kuliah akan kita bantu untuk melakukan proses merger," kata Ketua LTMPT, Mohammad Nasih di Gedung Kemendikbud Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020.

Rektor Universitas Airlangga ini memastikan, hak calon mahasiswa yang ingin mendapatkan KIP kuliah akan tetap diberikan. Pendaftaran KIP kuliah bisa dilakukan mulai 2-31 Maret 2020.

Untuk itu, pihaknya mendorong proses finalisasi SNMPTN dan juga KIP Kuliah. Calon mahasiswa tak perlu khawatir soal dua teknis penyelenggaraan pendaftaran tersebut.

Sementara itu, satu hari jelang penutupan SNMPTN yang dijadwalkan pada 27 Februari 2020 pukul 23.59 WIB, LTMPT mencatat 417.000 siswa telah melakukan finalisasi pendaftaran. Sementara, harusnya jumlah pendaftar yang eligible (memenuhi syarat)mendaftar SNMPTN sebanyak 561.512 siswa.

Nasih berharap, kuota dari keseluruhan peserta yang eligible mendaftar SNMPTN tersebut bisa terpenuhi. "Kita dorong dan kita imbau calon mahasiswa agar melakukan pendaftaran, sebelum pukul 23:59 WIB tanggal 27 Februari 2020," kata Nasih.

Sebelumnya,Kemendikbud akan membuka pendaftaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah bagi calon mahasiswa yang kurang mampu pada 2-31 Maret 2020 pukul 23.59 WIB. Calon mahasiswa tetap bisa melakukan pendaftaran SNMPTN meski belum mempunyai KIP sekolah maupun KIP Kuliah.

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mohammad Nasih, mengatakan, bagi calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang sama sekali belum memiliki KIP tetap dapat melakukan pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Namun disarankan, pendaftaran SNMPTN cukup dilakukan hingga tahapan pengisian program studi dan pilihan universitas saja.

"Boleh saja sudah mulai mendaftar dan mengisi informasi-informasi yang perlu dicantumkan di pendaftaran SNMPTN, tetapi kami imbau untuk jangan finalisasi terlebih dulu. Jika pendaftaran KIP Kuliah sudah rampung, baru pendaftaran SNMPTN dapat difinalisasi dan cetak kartu," jelas Nasih dalam keterangan tertulisnya yang diterima Medcom.id,Senin, 24 Februari 2020.

KIP Kuliah Terbuka Bagi Mahasiswa PTN dan PTS


Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka kesempatan kepada seluruh mahasiswa yang berminat mendaftar menjadi penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Kesempatan tersebut berlaku bagi mahasiswa yang berada di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Sekretaris Jenderal Ditjen Dikti, Kemendikbud, Paristiyanti Nurwardani mengatakan, tidak ada ketentuan akreditasi untuk menjadi mahasiswa penerima KIP Kuliah. Pihaknya memahami, sangat memungkinkan, nantinya tidak semua mahasiswa penerima KIP-K dapat menembus perguruan tinggi terakreditasi A dan B.

"Jadi kami bakal betul-betul mengawal. Sekalipun misal secara akademis sudah masuk di daerah Tertinggal, Terluar, Terpencil. Maka kami validasi apakah yang bersangkutan mempunyai prestasi akademis dan tidak mampu (secara ekonomi)," kata Paristiyanti di Gedung Kemendikbud Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020.

Bahkan KIP Kuliah juga bakal disalurkan pada mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi swasta. Pihaknya akan tetap memastikan aliran dana bakal tepat sasaran.

Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Kemendikbud, Abdul Kahar menyatakan, dukungannya untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu. Guna pengawasan itu, Kahar menyebut, akan ada proses integrasi data.

"Nanti anak-anak yang masuk ke Perguruan Tinggi baik (akreditasi) A, B atau C langsung terintegrasi dengan big dataDikti di Kemendikbud. Pada saat yang bersangkutan kuliah kita marking di Dikti," kata Kahar.

Kahar berharap, nantinya tugas pengawasan pada penerima KIP Kuliah ini tak hanya diemban pemerintah pusat. Pemerintah Daerah juga harus mengambil peran.

"Karena rentang kami ke perguruan tinggi jauh dan lebar. Kalau monitoring, jikatidak didukung kerja sama yang bagus, pasti tidak bisa maksimal," kata Kahar.

453.930 Siswa Telah Finalisasi Data SNMPTN 2020

Jelang penutupan pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mencatat sebanyak 453.930 siswa telah melakukan finalisasi data. LTMPT berharap seluruh siswa yang eligible atau memenuhi syarat untuk mendaftar sebelum pukul 23:59 WIB hari ini, 27 Februari 2020.

Namun, Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT, Budi Prasetyo Widyobroto tak mempermasalahkan siswa yang memang tidak mau ikut SNMPTN. Siswa yang eligible, namun tidak mendaftar, tak akan dijatuhi sanksi.
"Siswa maupun sekolahnya, tidak akan diberi sanksi,"

Adapun siswa yang eligible untuk mendaftar sebanyak 561.512 siswa. Budi menjelaskan selain 453.930 siswa yang telah finalisasi, tercatat pula siswa yang terhenti pada tahap login.

"Yang hanya sampai pada tahap login saat melakukan pendaftaran yakni berjumlah 30.808 siswa," kata dia.

Dia berharap, seluruh siswa yang eligible dapat segera melakukan pendaftaran dan finalisasi SNMPTN. Terutama bagi siswa pendaftar SNMPTN yang sudah memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) sekolah maupun yang tidak berminat mengajukan pembiayaan dari pemerintah melalui KIP Kuliah untuk segera melakukan finalisasi dan cetak kartu.

Jumlah pendaftar yang melakukan finalisasi hingga pukul 06.02 WIB hari ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Sebelumnya, yang melakukan finalisasi pada hari penutupan di 2019, jumlah siswa yang melakukan finalisasi pendaftaran SNMPTN sebanyak 478.608 siswa.

Budi ingin seluruh siswa yang berhak mendaftar SNMPTN agar segera mendaftar dan finalisasi. Serta Siswa yang akan mengajukan KIP Kuliah, dimohon mendaftar SNMPTN sampai tahap memilih PTN dan Prodi atau sampai finalisasi.

Terkait KIP Kuliah itu, yang terpenting, kata Budi, siswa mendaftar SNMPTN terlebih dahulu. Sebab urusan KIP kuliah bisa menyusul dengan batas maksimal 31 Maret 2020.

"Sejauh ini yang sudah mendaftar dan mengisi KIP Kuliah ada 50.213 siswa," lanjutnya.

Pada tahun ini, pemerintah menargetkan 400.000 mahasiswa akan menerima KIP Kuliah. Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya, yang mana beasiswa Bidikmisi hanya 130.000 mahasiswa.